Monday, December 31, 2012

One Year Had Passed




New Year's Day is the day when people celebrate the beginning of a new year. On New Year's Eve, family and friends often get together for dinner or have a party to welcome in the new year. 
People often count down the hours, minutes, and seconds before the new year arrives, and they sometimes set off fireworks or play loud music. 
New Year's Day is a time of new beginnings, so people often make new year's resolutions---promises or goals they hope to accomplish during the coming year. Such resolutions often include losing weight, getting in shape, or eating a healthy diet. 
Other resolutions might deal with improving one's relationship with a family member or friend. Sometimes, these resolutions are short lived, that is, people don't follow through on their plans. 
However, the new year gives people opportunities to change and improve their lives.
Happy New Years 2013

Wednesday, December 26, 2012

Sate Kambing Recipe




Tahun Baru sudah di ambang pintu, bagi anda yang akan kedatangan sanak saudara dari daerah atau kota lain Sate merupakan makanan kegemaran untuk dinikmati beramai-ramai. di akhir tahun 2012  ini mungkin kita bisa mencoba  menyajikan makanan yang tidak asing lagi bagi kita. 

Sate,..... istilah ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Hampir semua lapisan masyarakat menggemari sate. Banyak dijumpai baik di kota-kota besar maupun dipedesaan orang yang khusus menjual sate. Jenis sate yang dijual juga bermacam-macam, mulai dari sate kambing sampai dengan sate ayam yang memiliki harga yang lebih murah. Dengan dibalur bumbu khasnya, sate akan sangat nikmat sekali untuk disantap.

Kita sering menjumpai warung sate dengan unggulan yang dijualnya yaitu sate kambing. Bahkan jika anda pernah berjalan-jalan ke wilayah Kota Tegal Jawa Tengah, disana banyak dijumpai sate "batibul", yakni sate yang menggunakan daging kambing yang masih muda. Batibul diambil dari "Dibawah Tiga Bulan", 

Anda penasaran bukan, bagaimana sate yang sering kita makan dibuat, dan bahan-bahan apa saja yang diperlukan. Disini saya akan share cara membuat sate kambing bumbu kecap.
sedikit tambahan, jika anda ingin daging Kambing menjadi empuk anda bisa mengikuti saran yang didapatkan dari beberapa pakar.

1. anda bisa merendam daging terlebih dahulu dengan air parutan Nenas antara 10-15 menit.
2. dapat juga anda merendamnya dengan air Kelapa muda dengan waktu yang sama.
3. bisa menggunakan darun Pepaya, daging di bungks daun pepaya kemudian dikukus dengan waktu yang sama, 
    kemudian di diamkan sejenak sampai dingin.

setelah itu barulah di campur dengan bumbu halus , kemudian diamkan sejanak supaya Bumbu  dapat meresap.

Bahan-bahan:
  1. 750 gr paha kambing, potong dadu 2 cm
  2. 15 bh tusuk sate yang sudah direndam dalam air
Bumbu-bumbu:
  1. 5 lbr daun jeruk, iris halus
  2. 10 btr bawang merah, iris halus
  3. 1 sdm merica bubuk
  4. 100 ml kecap manis
  5. 2 sdm air jeruk nipis
  6. Ketumbar
  7. Bawang Putih
Bahan Pelengkap:
  1. 50 gr kol, iris halus
  2. 4 bh tomat, iris tipis
  3. 6 sdm bawang goreng untuk taburan
  4. 15 bh cabe rawit, iris halus
  5. 10 btr bawang merah, iris halus
  6. 5 sdm kecap manis
  7. 1 sdt merica bubuk
  8. 2 sdm air jeruk limau
Cara Pembuatan:
  1. Tusuk setiap tusukan sate dengan 4 – 5 potong daging.
  2. Campur semua bahan untuk bumbu
  3. Campur bumbu dengan sate dan bakar sate dibara api sambil sekali-kali diolesi sisa bumbu

  • Sajikan sate bersama pelengkapnya.

Thursday, December 20, 2012

Winter Wonder Land

Let It Snow

This time around, di penghujung tahun pada bulan Desember seperti sekarang ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang tinggal di bagian California selatan dimana pada saat ini  musim dingin tiba. California Selatan merupakan daerah yang iklimnya cukup bersahabat, pada saat musim panas orang2 tidak perlu kawatir kepanasan karena tidak terlalu jauh dari pantai hanya dengan berkendaraan kurang lebih satu jam drive ke pantai bagian selatan yang mana udaranya sejuk dari angin Laut, atau mereka bisa drive  kegunung yang hanya memakan waktu 45 menit sudah sampai di puncak gunung yang dinamakan Big Bear mountain. disini kebanyakan orang2 pergi ke danau untuk berpiknik, memancing, atau sekedar menikmati udara sejuk pegunungan.

tapi pada saat bulan seperti ini Desember, suasana berubah sama sekali. pepohonan tidak lagi menunjukan kehijauan daunnya , hanyalah ranting-ranting kering. pepohonan ini hampir semuanya tidak mati, pepohonan ini hanya tidur istilah yang gampang dicerna, orang - orang menyebut istilahnya pepohonan ini Hibernate.

bagi saya yang bekerja di daerah pegunungan teman sekerja saya menyebut saya "Mountain Man" yang setiap harinya saya pergi ke Hospital yang satu-satunya ada di pegunungan ini. yah saya pikir tidak salah kalau saya bisa berbagi cerita sedikit mengenai apa yang saya lihat dan rasakan disini. 

minggu pagi saya terbangun agak capat karena penghangat udara di rumah tetap berjalan meniupkan udara hangat, karena terlalu hangatnya saya terbangun saya mengira setting pengatur udara dirumah dirubah, ternyata tidak, memang udara diluar dingin sekali dan dari malam hujan tidak berhenti. saya melihat dari jendela rumah keluar pegunungan Big Bear kelihatan putih tertutup salju di Puncaknya. Saya berpikir waktu yang tepat untuk kegunung. setelah mandi, sarapan saya menyiapkan jaket tebal, sarung tangan dan sepatu salju kami berangakat.

dalam perjalanan menuju Big Bear City jalanan tertutup dengan salju, ban mobil  harus pasang rantai untuk keamanan  dan ini keharusan, kalau ketahuan sama Polisi bisa di tilang, terutama untuk mobil yang tidak 4 wheel drive. mobil yang saya kendarai 4 Whell drive tapi tetap saya harus pasang rantai dikarenakan jika jalan menjadi beku mobil bisa ngelonyor saja istilah indo tidak bisa ngerem, belok atau stop alias nyelonong aja, ini bahaya bisa masuk jurang dikarenakan black ice ( istilah pada saat snow season)

  











dalam perjalanan hujan salju tidak kunjung berhenti, tujuan pertama adalah Danau Big Bear, di sini kita  berhenti sejenak untuk menggunakan restroom. setelah itu kami meneruskan perjalanan kami ke tempat dimana orang-orang bermain Ski. kami hanya melihat dari dalam kendaraan saja tidak mau keluar karena udara sangat dingin sekali temperatur di mobil menunjukan 10 derajat F jadi kalau di kalkulasikan ke derajat celsius dibawah 0 derajat atau minus 0 derajat celsius.

Musim dingin sepeti saat ini majoritas penduduk Amerika kebanyakan hanya tinggal dirumah tidak mengadakan traveling, mereka bepergian hanya kekantor , kepasar, kebanyakan waktu di habiskan dirumah nonton Tv, baca koran dll, tapi bagi sebagian orang yang mempunyai uang lebih mereka menghabiskan sebagian waktu musim dingin dengan Traveling ke bagian South America yang mana udara disana lebih hangat, atau traveling ke Hawaii.














saat yang di tunggu-tunggu tiba dimana hujan salju, saat seperti ini akan dirasakan berbeda suasana hening, tenang, salju jatuh perlahan-lahan dari udara seperti tidak ada beban, kadang tertiup angin dan terbang kembali seperti kapas jatuh dari langit tertiup angin dan terbang kembali.......

Friday, December 14, 2012

Bermimpi. Berkemas. Berangkat



Baru-baru ini WEGO Indonesia dan Hifatlobrain Travel Institute melansir video bertajuk Vaastu.Video ini dipersembahkan kepada mereka yang mendedikasikan sebagian waktunya di perjalanan demi sebuah petualangan baru: para traveler, para pencari arah.
Petunjuk peta perjalanan Vaastu
Dalam bahasa Sansekerta, vaastu berarti arah. Video berdurasi dua menit ini sendiri berkisah tentang seorang traveler yang berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Selain bermodalkan peta, ia mempercayakan vaastu-nya kepada penduduk lokal untuk memandunya selama perjalanan. Ia menjelajahi berbagai tempat, mulai dari perbukitan, perkebunan, pasar, hingga pantai. Di persinggahan terakhir, ia biarkan dirinya menyerap segenap keindahan yang ditawarkan tempat itu. Saat itulah ia menemukan vaastu-nya.
Mencari jalan Vaastu
Setiap traveler membutuhkan panduan untuk mencapai destinasi impian mereka. Panduan tersebut dapat berasal dari mana saja, mulai dari yang paling konvensional seperti peta atau penduduk lokal, sampai internet seperti situs perjalanan, blog, dan sebagainya
bertanya Vaastu pada penduduk lokal
Seorang traveler sejati beranggapan bahwa pemandu terbaik dalam perjalanan adalah penduduk lokal. Tak hanya petunjuk, dari mereka kita juga kerap mendapatkan cerita menarik yang mewarnai perjalanan soal destinasi yang akan atau sedang kita kunjungi. Vaastu, merupakan buah panduan yang tepat tersebut. Sehingga meski traveling seorang diri (solo traveling), kita tak semestinya takut untuk menemukan kejutan-kejutan yang menanti di perjalanan.
Vaastu solo travelling
Barangkali pepatah klasik yang dilontarkan oleh seorang filsuf dan theologis Latin, St. Augustine, tepat menggambarkan pesan yang ingin disampaikan oleh video Vaastu ini: “Hidup bagaikan sebuah buku; mereka yang tak pernah bepergian hanya membaca satu halaman saja”.
vaastu bermimpi berkemas berangkat
Bepergian lah, dan temukan sendiri arahmu. Tak perlu gentar, justru sebaliknya, sambut lah kejutan-kejutan tersebut dengan tangan terbuka sebagai sebuah pengalaman baru.
Bermimpi. Berkemas. Berangkat.

re issue, Nature love.


Thursday, December 13, 2012

Hike down Rainbow Falls,,,



Minggu pagi group kami sudah harus berada di tempat halte bis...Mammoth halte bis. dari sinilah kami harus antri menunggu bis yang akan membawa kami sekitar 45 menit ke tempat hike starting point. hiker tidak di ijinkan berjalan kaki ke tempat starting point. dapat dimengerti kenapa, karena jika kita semua berjalan menuju hike start point akan memakan waktu yg cukup lama dengan menumpangi bis saja 45 menit bagaimana jalan kaki. plus kita berada di high elevation 8000 feet above sea level. biasanya dengan ketinggian sekian kadar oksigen di udara sudah lebih rendah.


hasihnya kita akan merasa cepat lelah. setelah menumpangi bis ini kita semua dibawa turun dari puncak bukit ke dasar lembah Mammoth mountain melalui jalan yang sempit dan berliku-liku, jika akan berpapasan dengan bis yang akan membawa penumpang kembali ke tempat semula di alun alun salah satu bis harus berhenti dan memberi jalan...karena jalan tersebut hanya muat satu bis, salah sedikit bis bisa masuk Jurang.


setelah tiba di kita tiba di start point untuk hike kami semua breafing untuk tidak memisahkan diri satu sama lain dan tetap di dalam group. cukup beruntung pada saat kami mengadakan perjalanan musim saat itu musim kering , tidak ada hujan bisa dibayangkan kalau hujan bukan mail trail yg kami jalan akan merupakan tempat lumpur, tidak menjadi masalah pada saat kami hike hanya debu tanah saja yg berterbangan dari telapak-  telapak kaki yang menginjaknya. 30 menit pertama pemandangan jang menakjupkan di depan kami terbantang batu-batu besar memanjang seperti disusun berdiri, menakjubkan, seperti ajaib.

melanjutkan kembali perjalanan yang lebih panjang lagi 50 menit menuju ke Air terjun Rainbow. sebagian sudah mulai lelah terutama anak anak kecil, sebentar sebentar berhenti al hasil perjalanan menjadi lebih lama lagi, setalah berjalan hampir satu jam di kejauhan terdengar suara gemuruh air semua menira tidak akan jauh lagi makin dekat suara gemuruh air makin terdengar keras. setibanya di tempat air terjun ternyata kita semua masih harus jalan turun menuruni anak tangga seribu, jauh dibawah untuk sampai ke dasar water fall. tapi semuanya itu terbayar setelah kita sampai didasar falls memang terlihat pelanginya dari air terjun  sekarang barulah kami mengetahui mengapa air terjun ini disebut Air terjun Pelangi ...."Mammoth Rainbow Falls"




Saturday, December 8, 2012




Silent.......

What an awkward situation. A man was waiting in a busy airport
and, being hungry, bought a bag of doughnuts. He found a table, placed
the bag on the table, but then decided he also needed something to drink.The man returned to the counter, purchased a drink, and came
back to his table, only to find another traveler seated there.

The food court was busy, and so he was happy to share the table. 
The man reached his hand into the bag of doughnuts and began to
eat. The newcomer looked up, smiled, and helped himself to one of the
doughnuts from the bag. Our traveler could hardly believe his eyes.
Here was a complete stranger helping himself without even asking.
He gave him a withering look and went back to reading the newspaper.

A little while later he took another doughnut. The other man did too.
The first man was about to say something, but he was interrupted by a
boarding call, at which the rude visitor jumped up. But before leaving, he
reached into the bag again. He took out the final doughnut, broke it in
half, and left the stunned man with a smile and the last doughnut half.
Remaining at the table, the man marveled at the boldness of his fellow
traveler.
A short time later his flight was called. He picked up his coat, under
which was a small bag. It was a bag of doughnuts. It was his bag of
doughnuts. He realized that the man he had accused of eating his
doughnuts was innocent. Our traveler had been helping himself to the
other man’s dougnuts........ What would have happened if he had said something...???

Monday, December 3, 2012


Wound,

Victory is when our hearts sincerely forgive even been let down so deep ... Although sugar is sweet, but the sugar is not always good for the body ... 
The wound is only going to be worst when we focus on the pain of the heart ... do not focus on our hearts what makes us hurt or how so painful, but think and make efforts to heal the wounds ...

From a wound we learn perseverance and self introspection ...



......Tuscany....